Sejarah

Desa Petapahan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tapung. Desa Petapahan terletak di pinggir Sungai Tapung Kiri dan dikelilingi oleh sungai kecil yaitu Sungai Petapahan. Desa Petapahan ini berada di pertengahan sepanjang aliran sungai tapung kiri yang bermuara di Sungai Jantan (Sungai Siak).

Sebelum Desa Petapahan ini diresmikan menjadi sebuah desa, Desa Petapahan ini telah memiliki sistem pemerintahan yang berbetuk kerajaan yaitu Kerajaan Petapahan. Dahulunya, kerajaan ini dipimpin oleh Raja Said Muhammad bin Said Alwi al-Jufri. Setelah Raja Said Muhammad bin Said Alwi al-Jufri wafat kemudian kepemimpinan kerajaan dilanjutkan oleh Raja Said Ahmad bin Said Abdurrahman al-Hinduan. Raja yang memimpin Kerajaan Petapahan ini merupakan keturunan Rasullulah yang berasal dari Arab. Hingga saat ini keturunan kerajaan masih berada di desa Petapahan. Dimana keturunan kerajaan tersebut bergelar Said dan Syarifah. Gelar Said ditujukan untuk laki-laki dan Syarifah ditujukan untuk perempuan.

Masyarakat di Desa PetapahanĀ  sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma adat, hal ini dapatĀ  dilihat dari aktivitas keseharian masyarakatnya yaitu dalam cara berpakaian, bergaul, berbicara dan sangat menjaga tata krama serta sopan santun dalam bermasyarakat. Di Desa Petapahan terdapat lima suku yang dipimpin oleh ninik mamak, beberapa suku tersebut antara lain:

  1. Suku Domo, kepala suku Domo bergelar Datuk Majo Indo
  2. Suku Piliang, kepala suku Piliang bergelar Datuk Suro Dirajo
  3. Suku Peranakan, kepala suku Peranakan bergelar Datuk Setia Pahlawan
  4. Suku Kampai, kepala suku Kampai bergelar Datuk Tenaro
  5. Suku Melayu, kepala suku Melayu bergelar Datuk Bijo Sinagho

Saat ini Desa Petapahan memiliki sistem pemerintahan yang dipimpin oleh Kepala Desa, berikut merupakan daftar Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Petapahan:

  1. H. Husein. L
  2. H. Abdul Malik Ja’far
  3. Ir. H. Sahidin
  4. Drs. H. Khairul Sido
  5. Abdul Cholil
  6. Said Aidil Usman, S.E
Job circular